Kelas : 1eb07
NPM : 26215289
Barcode Reader Sebagai Perangkat Keras
Input Device
Barcode termasuk dalam unit masukan
(input device). Fungsi alat ini adalah untuk membaca suatu kode yang berbentuk
kotak-kotak atau garis-garis tebal vertical yang kemudian diterjemahkan dalam
bentuk angka-angka. Kode-kode ini biasanya menempel pada produk-produk makanan,
minuman, alat elektronik dan buku. Sekarang ini, setiap kasir di supermarket
atau pasar swalayan di Indonesia untuk mengidentifikasi produk yang dijualnya
dengan barcode.
Sebuah kode batang atau kode palang
(bahasa Inggris: barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.
Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi
garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau
1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk
geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2
dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode
batang.
Penggunaan awal kode batang
adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana
mereka semua menjadi universal saat ini. Penggunaannya telah menyebar ke
berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID
Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID, berusaha sejajar di pasaran
AIDC, tapi kesederhanaan, universalitas dan harga rendah kode batang telah
membatasi peran sistem-sistem baru ini. Seharga US$0.005 untuk membuat kode
barang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga
US$0.30 per tag.
Kode batang dapat dibaca oleh
pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah
gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam
memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia
melalui platform smartphone.
No comments:
Post a Comment